![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5O7H6xC4PKQ39RrYKiMBF_5CGnt4tq5TqA175PYEARBPPToMbGboaZaOPZGM_Msjf-ucWMc0joF5uR9_4W-NMxw_6yq9p67xsdAPrRcNSNRCSllWjHyg9B94LujfmPrFIwPfhevG-EmI/s640/490x275xkong.jpg_qdf20cf.pagespeed.ic.YcwuwMoDxv.webp.jpg)
Seorang anggota parlemen Omar Bushah mengatakan bahwa kelompok bersenjata menyerbu gedung parlemen dan membakarnya. Tidak ada laporan mengenai adanya korban jiwa dari petugas rumah sakit terkait insiden ini. Anggota parlemen yang lain Khaled al-Mashri mengatakan para penyerang ingin mencegah anggota parlemen memilih kabinet baru. “Tujuan dari para penyerang adalah untuk menghancurkan ikon demokrasi yang dipilih oleh rakyat,” ujar Al-Mashri.
Seorang saksi mata mengatakan para penyerang juga menculik dua orang dari parlemen. Kekerasan terbaru di Tripoli ini datang setelah pertempuran mematikan terjadi di timur kota Benghazi pada hari Jumat lalu, ketika pasukan pensiunan jenderal Khalifa Hafta menyerang dua basis milisi sehingga menewaskan sedikitnya 79 orang. Belum jelas apakah ada hubungan antara kerusuhan di Tripoli dan bentrokan di Benghazi.[fq/islampos/prtv]
0 komentar:
Posting Komentar